Suatu Sore, Sepulang dari pasar Tugu Markonah masih manyun, karena kang Mukidi berkali-kali ditelfon nomornya selalu tulalit. Kalau tidak begitu, operator yang terus menjawab.
Setelah berkali-kali telfon ndak bisa, akhirnya Markonah nekad pulang ke rumah dengan naik bus. Ini adalah kali pertama dia menaiki Bus.
Ia Pun memberhentikan bus di halte depan pasar.
Kenek: Solo bu... solo...
Markonah: Inggih mas saya mau ke Solo
(markonah langsung mencari tempat dan kebetulan duduk di belakang sopir, agar dia tidak kebablasan nanti ketika mau turun)
Kondektur mulai meminta ongkos kepada semua penumpang.
Merkonah langsung wae ngelungné ongkos duwit nèng kondèktur.
Kondektur : "Mbah, niki ongkosipun kirang!"
Markonah : "Kurang kepriyé?!"
Kondektur : "Nggih jelas kirang! Mosok namung limangatus niki?"
Markonah: "Lho, mau ono bocah mbayar sewu mangatus, terus ono sing mung sewu..!
Kondektur : "Mbahé.. Laré sing kathok abu-abu wau laré SMA mbayar sewu mangatus, sing kathokan pèndèk biru wau laré SMP mbayar sewu."
Markonah : "Lho nèk ngono kuduné aku ra mbayar!
Kondektur : "Lha mboten mbayar pripun?"
Markonah: "Iyo no.. Lha wong aku ra kathokan!!
Kami adalah blogger yang mencoba menyajikan informasi menarik buat pembaca. Informasi yang ada di blog ini diolah dari berbagai sumber. Banyak diantaranya adalah dari media sosial seperti facebook, Whats Aps, Group Blacberry dll. Jika anda ingin berpartisipasi silahkan hubungi kami ya.