Cerita Mukidi: Saat Puasa Ada Warung Berhijab

Selesai berbuka puasa di warung Padang, Mukidi menghampiri pemiliknya: “Uda, pernah dengar gak hadits yang mengatakan bahwa memberi makan orang yang berpuasa pahalanya sama dengan pahala orang yang berpuasa?”

“Ya, saya sering dengar. Tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun,” jawab udar Asman (Aseli Pariaman).

“Syukurlah, uda rupanya sering ngaji ya?”

“Memangnya kenapa?”nasi padang

“Dompet saya ketinggalan……”


Siang hari Mukidi masuk ke warteg. “Assalamualaikum…” tidak ada sahutan, “mana yang punya warung nih?” Mas Asrawi si pemilik warung tergopoh-gopoh menemui pelanggannya,

“Ya pak?”

“Mas, ini kan bulan Ramadhan, koq gak tutup?”

“Lha kalau tutup kan kami gak makan pak? Bagaimana karyawan saya?” jawab Asrawi (Asli orang Slawi).warteg

“Yah tapi hormati dong orang yang lagi puasa. Ditutup layar kek, biar gak kelihatan dari luar.” Asrawi buru-buru mengambil spanduk bekas kampanye parpol untuk menutupi warungnya.

“Nah begitu kan lebih baik, jadi orang yang sedang makan tidak kelihatan dari luar…” sahut Mukidi sambil duduk, “nah sekarang saya minta sayur, pakai ikan tongkol,   nasinya separo saja….”

Sumber: Ceritamukidi.wordpress.com
Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment