Mbah Martokapiran dalam perjalanan naik kereta api. Setelah berhenti di Cirebon, kondektur melakukan pemeriksaan karcis untuk kedua kalinya. Mbah Marto kebingungan, karena karcisnya hilang.
“Saya yakin mbah memiliki karcis tersebut, karena pada pemeriksaan pertama, saya masih ingat. Mbah nggak perlu bingung, gak perlu takut. Tenang aja mbah nggak didenda koq…! Mbah mau turun dimana?”
“Mana saya tahu? kan karcis saya hilang?”
“Mbah tadi naik kereta diantar siapa?”
“Mukidi, keponakan saya.”
“Sekarang keponakan mbah dimana?”
“Di toilet. Dia juga gak punya karcis!”
Sumber: Ceritamukidi.wordpress.com
“Saya yakin mbah memiliki karcis tersebut, karena pada pemeriksaan pertama, saya masih ingat. Mbah nggak perlu bingung, gak perlu takut. Tenang aja mbah nggak didenda koq…! Mbah mau turun dimana?”
“Mana saya tahu? kan karcis saya hilang?”
“Mbah tadi naik kereta diantar siapa?”
“Mukidi, keponakan saya.”
“Sekarang keponakan mbah dimana?”
“Di toilet. Dia juga gak punya karcis!”
Sumber: Ceritamukidi.wordpress.com