Cerita Mukidi: Pengalaman Mukidi Berburu Binatang di Hutan

Mukidi mengajak Wakijan berburu babi hutan. Sementara Mukidi mencari binatang buruan, Wakijan yang belum pernah berburu sebelumnya, disuruh menunggu saja di balik pohon.

“Jan, selama aku berburu jangan bersuara sedikitpun ya, supaya binatang buruannya gak takut.” Pesan Mukidi. Wakijan mengangguk.

Seperempat jam berlalu, ketika Mukidi sedang menunggu binatang buruannya beberapa puluh meter dari tempat Wakijan bersembunyi, Mukidi mendengar jeritan yang mendirikan bulu roma. Mukidi berlari ke arah Wakijan.

 “Ya ampun Jan, kan sudah aku bilang, jangan bersuara?”

“Sudah kucoba Di! Mati-matian aku lakukan. “ jawab Wakijan yang pucat pasi. “Waktu ada seekor ular membelit tubuhku, aku diam saja… waktu ada beruang menjilati leherku, aku masih diam saja. Tapi waktu ada dua ekor tupai masuk ke dalam celanaku, aku sudah tidak tahan.”

“Kenapa?” Mukidi penasaran.

 “Tupai yang pertama bilang:

‘biji kenari ini kita simpan saja buat sarapan besok ya?’

‘Jangan, mendingan kita makan disini saja.’ Kata tupai yang satunya,

‘Baiklah kalau begitu mendingan kita bagi saja seorang satu…’ kata tupai pertama.”

 “Tapi kamu nggak perlu berteriak begitu dong…” Mukidi masih kesal.

“Coba saja kalau biji kenarimu yang jadi mainan……” Wakijan tak kalah sengit.

Sumber: Ceritamukidi.wordpress.com
Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment