Cerita Mukidi: Doa untuk Bon Makan Siang

Pulang Jum’atan, Mukidi diajak ustad yang mengisi khutbah siang ini makan siang di Sederhana. Maklum amplop pak ustad siang ini cukup tebal.

sederhana“Ayo mas, sikat saja…” kata ustad, begitu makanan selesai dihidangkan. Bagaikan musafir yang menemukan air di padang pasir, Mukidi mengawali makan siangnya dengan ayam pop lengkap, lalu gulai kepala ikan, giliran berikutnya udang goreng yang menggoda. Pak ustad juga tak kalah gesit. Yang penting halal, lagipula mentraktir orang, besar pahalanya.

Mukidi melengkapi makan siang yang mengesankan itu dengan jus durian. Pak ustad memanggil pelayan untuk menghitung jumlah makanan yang mereka embat. Seperti biasa, si pelayan cekatan sekali menghitung tanpa kalkulator.

“Ustad, apa doanya sesudah makan?” tanya Mukidi sambil mencuci tangan  “Astaghfirullah!” ustad berseru.

“Loh doanya sudah ganti ya? koq astaghfirullah?”

“Bukan! itu doa kalau melihat bon makan siang….”

Sumber: Ceritamukidi.wordpress.com
Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment