Cerita Mukidi: Berikut Jabatan Terakhir Mukidi

Sales Manager di tempat Mukidi bekerja mengundurkan diri. Mukidi satu-satunya senior yang dianggap layak, diangkat menempati posisi tersebut.

Sebelum pergi, Sukatipu si  manager yang lama, memberikan training singkat kepada Mukidi yang juga sohibnya itu. Pada hari terakhir Sukatipu berpesan: “ Aku tinggalkan  3 pucuk amplop tertutup di dalam laci. Kalau  terjadi sesuatu, bukalah amplop itu satu persatu.”

Rupanya dewi fortuna belum berpihak kepada teman anda ini. Bulan pertama, bulan kedua sampai bulan ketiga, penjualan seret, sales anjlok.

Mukidi panik, dia ingat pesan Sukatipu. Sebelum dia menghadap direksi, untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya, dia membuka laci dan membuka amplop pertama: “Salahkan pendahulumu!” bunyi amplop itu.

Dengan pede Mukidi masuk ruang miting dan dengan sangat mantap dia menjelaskan kesalahan pendahulunya. “Mana mungkin dalam waktu singkat saya bisa meningkatkan penjualan dalam situasi sulit seperti ini?” begitu ucapannya di depan direksi.

Alasannya diterima, Mukidi aman.

Setengah tahun berikutnya penjualan kembali merosot! Mukidi kembali terancam. Dia buru-buru membuka laci dan membuka amplop kedua.

“Ubah strategi!”

Dengan segera Mukidi memanggil semua anak buahnya, mengatur strategi baru. Alhamdulillah usahanya tidak sia-sia! Direksi berdecak kagum, mereka tidak salah pilih orang. Sekali lagi Mukidi selamat.

Menjelang akhir tahun, celaka! Penjualan ternyata memburuk! Jika penjualan dalam kwartal terakhir tidak bisa didongkrak naik, alamat target setahun nggak bakal tercapai.

Dalam keadaan panik, teman anda ini ingat pesan sohibnya. Dia membuka amplop ketiga.

“Siapkan 3 buah amplop!”  tertulis dalam amplop terakhir  itu.

Sumber: Ceritamukidi.wordpress.com
Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment